LIPUTAN LOMBOK – Sebuah video yang menampilkan kesaksian dan pandangan seorang tokoh ulama kharismatik dari Lombok Tengah tentang pasangan calon yang didukungnya dalam Pilgub NTB 2024 menjadi viral di media sosial. Tokoh tersebut adalah Tuan Guru Haji (TGH) Ma’arif Makmun, pemimpin Pondok Pesantren Manhalul Maarif Lombok Tengah, yang juga dikenal sebagai Rais Suriah Nahdhlatul Ulama (NU) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Dalam video berdurasi sekitar empat menit itu, Tuan Guru menyambut baik kedatangan Dr. H. Zulkieflimansyah SE MSc, mantan Gubernur NTB, ke kediamannya. Tuan Guru secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Dr. Zul, yang berpasangan dengan H. Suhaili Fadhil Tohir SH alias Abah Uhel, pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2024. Ia menyebut kedua tokoh tersebut sebagai pasangan yang serasi.
“Alhamdulillah, tadi datang di rumah Doktor Zul, Calon Gubernur Nusa Tenggara Barat, Incumbent yang akan berdampingan dengan Haji Suhaili, mantan Bupati Lombok Tengah. Alhamdulillah, melihat situasi seperti ini, kelihatannya pas sekali, serasi,” ujarnya.
Menurut Tuan Guru, H. Suhaili Fadhil Tohir SH sebagai mantan Bupati Lombok Tengah masih diingat masyarakat karena keberhasilannya dalam membangun infrastruktur dan banyak lagi. Selain itu, Tuan Guru juga memuji kesuksesan Dr. Zul dalam membangun NTB.
“Alhamdulillah, Wasyukurillah, maka saya sangat setuju dengan adanya persatuan antara dua insan ini, insan Lombok Tengah dan insan provinsi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Tuan Guru menjelaskan alasan mengapa ia mendukung kedua figur tersebut, yaitu karena ketulusan mereka dalam menjalankan tugas. “Kepemimpinan Zul, kenapa saya tertarik sama dia? Bukan karena apa-apa, tetapi karena ketulusannya dalam melaksanakan tugas. Meskipun banyak kekurangan, kita tidak boleh mengungkit-ungkit kekurangannya. Orangnya, kebaikan-kebaikannya saja yang kita ukur. Rajin datang, dia kalau saya undang pasti datang. Juga, beberapa hal yang memerlukan bantuan, Alhamdulillah, juga dia memperhatikan, meskipun tidak semua harapan kami dipenuhi,” jelas Tuan Guru.
Selain itu, Tuan Guru juga menyoroti program beasiswa yang dilaksanakan Dr. Zul selama menjadi Gubernur, yang disebutnya sebagai program “mendoktorkan Putra NTB”. “Sudah banyak yang berhasil didoktorkan sampai ke luar negeri, ada yang ke Eropa, ada yang ke Timur Tengah. Semuanya atas program beliau. Maka tidak salah kalau kita teruskan kebaikan-kebaikan yang telah dia tanam di sini,” tambahnya.
Tuan Guru menyatakan tidak mendiskreditkan calon lain dan menegaskan bahwa semua calon berpotensi baik. Namun, ia mengharapkan dan mendoakan kemenangan pasangan Bang Zul dan Abah Uhel karena keduanya dinilai serasi.
“Kenapa? Karena memang keduanya serasi. Suhaili berhasil di Lombok Tengah, Zul juga memimpin NTB lumayan berhasil, terutama dalam pembangunan SDM yang paling menonjol. Alhamdulillah, mudah-mudahan apa yang kami harapkan kedua-duanya bisa dilantik pada saatnya. Demikianlah harapan saya, selaku pimpinan Pondok Pesantren Manhalul Maarif, mengajak teman-teman seprofesi untuk bersama-sama mendukung,” ujar Tuan Guru.
Tuan Guru juga menegaskan bahwa NU tidak akan digiring ke politik praktis. “Kami tidak akan menggiring nama Nahdatul Ulama ke partai politik. Tidak akan pernah. Meskipun saya adalah Rais Suriah di Lombok Tengah ini, tetapi menggiring nama NU tidak akan kami lakukan karena itu aturan organisasi, komitmen pribadi, dan lembaga yang saya bimbing. Di bawah lembaga kami, banyak lembaga lain dari pondok pesantren juga akan bersama kami, Insyaallah. Kami tidak pernah menyinggung, memburuk-burukkan, atau mengurangi calon-calon yang lain. Semuanya baik dan berpotensi untuk memimpin Nusa Tenggara Barat. Namun, yang dua orang ini teruji, Suhaili teruji di Lombok Tengah, Zul teruji di provinsi,” pungkas TGH Ma’arif Makmun.
Pernyataan dukungan TGH Ma’arif Makmun ini menambah daftar tokoh lintas agama di NTB yang mendukung pasangan ZulUhel, yang telah mendapatkan 14 suara dari partai pengusung, yaitu PKS, Nasdem, Hanura, dan Partai Demokrat. Jumlah dukungan ini sudah lebih dari cukup untuk mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub NTB ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat.